informasitips.com – Kita semua tentu sudah mengetahui bahwa merokok dapat mengganggu kesehatan, mulai dari masalah gangguan jantung, paru-paru, impotensi dan gangguan kesehatan pada ibu hamil dan janin. Berkaitan dengan gangguan kesehatan ibu hamil dan janin yang ditimbulkan akibat rokok, baru-baru ini ditemukan fakta bahwa ibu yang merokok selama kehamilan secara tidak langsung akan memprogram anak yang dikandungnya untuk menjadi perokok pula di masa depan. Fakta terbaru ini merupakan hasil studi sebuah universtas di Bribane, Australia yaitu MUSP (Mater-University of Queensland Study of Pregnancy).
Studi yang sudah cukup lama dilakukan tersebut menyebutkan bahwa anak yang dilahirkan dari ibu perokok memiliki peluang hampir tiga (3) kali lipat kemungkinannya untuk mulai merokok sebelum atau pada saat usia 14 tahun, dan peluang dua (2) kali lipat untuk mulai merokok setelah usia 14 tahun.
Seorang peneliti di universitas tersebut juga mengatakan bahwa merokok selama kehamilan juga dapat menimbulkan efek biologis langsung pada otak janin. Nikotin yang terkandung dalam rokok dapat menurunkan berat otak bayi dan itu berarti juga akan menurunkan koneksi sel-sel otak sehingga mempengaruhi tingkat kecerdasannya.
Fakta terbaru lainnya yang dipublikasikan dalam Journal of Epidemilogy and Community Health menyebutkan bahwa ibu yang merokok selama kehamilan akan lebih besar kemungkinannya melahirkan anak dengan berbagai gangguan perilaku, misalnya hiperaktif, temperamental, dan perilaku antisosial lainnya. Fakta ini diperoleh dari hasil penelitian terhadap 18.000 bayi dalam rentang tahun 2000-2002. Penelitian tersebut mengukur temperamen bayi saat berusia Sembilan (9) bulan, dengan menggunkan skala tertentu.
Ternyata hasil dari penelitian tersebut menemukan fakta bahwa ibu yang perokok berat memiliki bayi yang paling rewel, tidak tenang dan mood positifnya paling jelek. Sementara Ibu yang berhenti atau tidak merokok selama kehamilan memiliki bayi yang lebih tenang.
Bayi yang dilahirkan dari ibu yang tidak merokok juga memiliki kemungkinan yang cukup kecil untuk menjadi stress saat dihadapkan pada situasi yang baru. Dari fakta tersebut, mereka menyimpulkan bahwa ibu yang tidak atau berhenti merokok saat hamil lebih bisa menahan emosi, sehingga bayinya menjadi lebih tenang.
Melihat begitu berbahayanya efek merokok terhadap kehamilan, tentu Anda yang perokok harus benar-benar serius memperhatikan masalah ini dan harus menghentikan kebiasaan buruk Anda tersebut. Buang jauh-jauh pikiran Anda dari zat berbahaya ini dan cobalah untuk menguranginya.
Memang tidak mudah untuk melakukannya, untuk itu Anda bisa mengurangi kebisaan tersebut perlahan-lahan, sedikit demi sedikit. Anda dapat melakukan olahraga rutin selama kehamilan karena kebiasaan berolahraga selama kehamilan diyakini mampu memberikan manfaat yang cukup besar bagi wanita perokok agar dapat mengurangi kebiasaan merokok.
Studi yang sudah cukup lama dilakukan tersebut menyebutkan bahwa anak yang dilahirkan dari ibu perokok memiliki peluang hampir tiga (3) kali lipat kemungkinannya untuk mulai merokok sebelum atau pada saat usia 14 tahun, dan peluang dua (2) kali lipat untuk mulai merokok setelah usia 14 tahun.
Seorang peneliti di universitas tersebut juga mengatakan bahwa merokok selama kehamilan juga dapat menimbulkan efek biologis langsung pada otak janin. Nikotin yang terkandung dalam rokok dapat menurunkan berat otak bayi dan itu berarti juga akan menurunkan koneksi sel-sel otak sehingga mempengaruhi tingkat kecerdasannya.
Fakta terbaru lainnya yang dipublikasikan dalam Journal of Epidemilogy and Community Health menyebutkan bahwa ibu yang merokok selama kehamilan akan lebih besar kemungkinannya melahirkan anak dengan berbagai gangguan perilaku, misalnya hiperaktif, temperamental, dan perilaku antisosial lainnya. Fakta ini diperoleh dari hasil penelitian terhadap 18.000 bayi dalam rentang tahun 2000-2002. Penelitian tersebut mengukur temperamen bayi saat berusia Sembilan (9) bulan, dengan menggunkan skala tertentu.
Ternyata hasil dari penelitian tersebut menemukan fakta bahwa ibu yang perokok berat memiliki bayi yang paling rewel, tidak tenang dan mood positifnya paling jelek. Sementara Ibu yang berhenti atau tidak merokok selama kehamilan memiliki bayi yang lebih tenang.
Bayi yang dilahirkan dari ibu yang tidak merokok juga memiliki kemungkinan yang cukup kecil untuk menjadi stress saat dihadapkan pada situasi yang baru. Dari fakta tersebut, mereka menyimpulkan bahwa ibu yang tidak atau berhenti merokok saat hamil lebih bisa menahan emosi, sehingga bayinya menjadi lebih tenang.
Melihat begitu berbahayanya efek merokok terhadap kehamilan, tentu Anda yang perokok harus benar-benar serius memperhatikan masalah ini dan harus menghentikan kebiasaan buruk Anda tersebut. Buang jauh-jauh pikiran Anda dari zat berbahaya ini dan cobalah untuk menguranginya.
Memang tidak mudah untuk melakukannya, untuk itu Anda bisa mengurangi kebisaan tersebut perlahan-lahan, sedikit demi sedikit. Anda dapat melakukan olahraga rutin selama kehamilan karena kebiasaan berolahraga selama kehamilan diyakini mampu memberikan manfaat yang cukup besar bagi wanita perokok agar dapat mengurangi kebiasaan merokok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar