Liputan6.com, New York: Majalah ekonomi terkemuka dunia, Forbes, Kamis (2/12), mengeluarkan peringkat orang terkaya di sejumlah negara pada 2010. Satu di antaranya daftar 40 orang terkaya di Indonesia. Seperti dilansir situs Forbes.com, jumlah kekayaan dari 40 orang itu mencapai US$ 71 miliar. Ini berarti meningkat dibandingkan tahun silam yang sebesar US$ 42 miliar.
Di urutan wahid, pemilik grup Djarum, Budi dan Michael Hartono, tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia. Total kekayaannya senilai US$ 11 miliar. Sementara, urutan kedua diduduki pula oleh bos perusahaan rokok, Susilo Wonowidjojo, pemilik Gudang Garam. Total kekayaan yang dimiliki Susilo mencapai US$ 8 miliar.
Jumlah kekayaan Susilo melonjak dari sebelumnya sebesar US$ 2,6 miliar. Keluarganya masih mendapat bagian terbesar kekayaan mereka dari Gudang Garam, salah satu perusahaan rokok kretek terbesar di Indonesia.
Adapun 16 dari 21 miliarder menghasilkan kekayaan mereka dalam usaha batu bara atau minyak sawit. Forbes juga mengidentifikasi tujuh pendatang baru dengan kekayaan senilai lebih dari US$ 8 miliar. Beberapa, termasuk Kiki Barki penambang batu bara Harum Energy, berkat debut untuk terakhir penawaran umum perdana, di mana Indonesia adalah salah satu pasar yang paling aktif di Asia. Dia adalah salah satu dari lima konglomerat batu bara untuk membuat penampilan pertama mereka pada daftar 40 teratas.
Yang terkaya dari semua pendatang baru adalah Sri Prakash Lohia, penduduk asli India yang sekarang menjadi warga negara Indonesia dan kontrol poliester produsen terbesar di Indonesia, Indorama Synthetics. Kakaknya, Ashoke, yang berbasis di Thailand, juga miliarder, seperti saudaranya iparnya, Lakshmi Mittal, yang merupakan warga negara Asia terkaya kedua, tapi tinggal di London, di mana Lohia Indonesia juga memiliki rumah.
Bagi sebagian miliarder Indonesia, tahun ini adalah tahun penting untuk menambah pundi-pundi kekayaan mereka. Chairul Tanjung, misalnya, membeli 40 persen saham dalam operasi Carrefour Indonesia sebesar US$ 300 juta. Peter Sondakh Rajawali menjual sahamnya di perusahaan semen Semen Gresik sebesar US$ 1,1 miliar. Adapun keluarga Bakrie mengumumkan kesepakatan US$ 3 miliar dengan keluarga Rothschild di Eropa.
Jumlah kekayaan minimal untuk masuk daftar adalah US$ 455 juta, naik dari US$ 240 juta pada tahun lalu dan lompatan besar dari 2008 yang sebesar US$ 55 juta. Hanya empat orang pada daftar tersebut yang memiliki nilai kekayaan kurang ketimbang tahun lalu. Delapan orang terkaya Indonesia 2009 keluar dari barisan. Ini membuat ruang bagi para pendatang baru serta Sjamsul Nursalim, yang kembali ke daftar setelah absen satu tahun. Di antara tokoh yang terlempar adalah Soegiarto Adikoesoemo AKR, pembuat sorbitol, dan Paulus Tumewu, pengecer Ramayana. Kekayaan mereka memang meningkat, tapi tidak cukup untuk mengejar ketertinggalan.
Metodologi yang digunakan Forbes adalah menghitung nilai bersih kekayaan hingga per 15 November 2010 dan nilai tukar mata uang. Perusahaan swasta yang dihargai dengan membandingkannya dengan perusahaan publik serupa. Namun, berbeda dengan peringkat miliarder Forbes yang berfokus pada kekayaan individu, daftar Indonesia mencerminkan sejumlah kekayaan keluarga.(ANS)
Inilah daftar 40 orang terkaya versi Forbes:
1. R. Budi dan Michael Hartono (US$ 11 miliar)
2. Susilo Wonowidjojo (US$ 8 miliar)
3. Eka Tjipta Widjaja (US$ 6 miliar)
4. Martua Sitorus (US$ 3,2 miliar)
5. Anthoni Salim (US$ 3 miliar)
6. Sri Prakash Lohia (US$ 2,65 miliar)
7. Low Tuck Kwong (US$ 2,6 miliar)
8. Peter Sondakh (US$ 2,3 miliar)
9. Putra Sampoerna (US$ 2,3 miliar)
10. Aburizal Bakrie (US$ 2,1miliar)
11. Kiki Barki (US$ 1,7 miliar)
12. Eddy William Katuari (US$ 1,65 miliar)
13. Edwin Soeryadjaya (US$ 1,6 miliar)
14. Boenjamin Setiawan(US$1,5 miliar)
15. Garibaldi Thohir (US$ 1,45 miliar)
16. Sukanto Tanoto (US$1,4 miliar)
17. Theodore Rachmat (US$1,35 miliar)
18. Chairul Tanjung (US$1,25 miliar)
19. Murdaya Poo (US$ 1,15 miliar)
20. Ciliandra Fangiono (US$ 1,1 miliar)
21. Benny Subianto (US$ 1,05 miliar)
22. Arifin dan Hilmi Panigoro (US$ 985 juta)
23. Sjamsul Nursalim (US$ 850 juta)
24. Agus Lasmono Suwikatmono (US$ 845 juta)
25. Kartini Muljadi (US$ 840 juta)
26. Tahir (US$ 805 juta)
27. Sandiaga Uno (US$ 795 juta)
28. Mochtar Riady (US$ 730 juta)
29. Ciputra (US$ 725 juta)
30. Hashim Djojohadikusumo (US$ 680 juta)
31. Harjo Sutanto (US$ 350 juta)
32. Trihatma Haliman (US$ 600 juta)
33. Hary Tanoesoedibjo (US$ 595 juta)
34. Kusnan dan Rusdi Kirana (US$ 580 juta)
35. Wiwoho Baduki Tokronegoro (US$ 575 juta)
36. Engki Wibowo dan Jenny Quantero (US$ 560 juta)
37. Husain Djojonegoro (US$ 545 juta)
38. Eka Tjandranegara (US$ 525 juta)
39. Sutanto Djuhar (US$ 490 juta)
40. Prajogo Pangestu (US$ 455 juta)
Di urutan wahid, pemilik grup Djarum, Budi dan Michael Hartono, tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia. Total kekayaannya senilai US$ 11 miliar. Sementara, urutan kedua diduduki pula oleh bos perusahaan rokok, Susilo Wonowidjojo, pemilik Gudang Garam. Total kekayaan yang dimiliki Susilo mencapai US$ 8 miliar.
Jumlah kekayaan Susilo melonjak dari sebelumnya sebesar US$ 2,6 miliar. Keluarganya masih mendapat bagian terbesar kekayaan mereka dari Gudang Garam, salah satu perusahaan rokok kretek terbesar di Indonesia.
Adapun 16 dari 21 miliarder menghasilkan kekayaan mereka dalam usaha batu bara atau minyak sawit. Forbes juga mengidentifikasi tujuh pendatang baru dengan kekayaan senilai lebih dari US$ 8 miliar. Beberapa, termasuk Kiki Barki penambang batu bara Harum Energy, berkat debut untuk terakhir penawaran umum perdana, di mana Indonesia adalah salah satu pasar yang paling aktif di Asia. Dia adalah salah satu dari lima konglomerat batu bara untuk membuat penampilan pertama mereka pada daftar 40 teratas.
Yang terkaya dari semua pendatang baru adalah Sri Prakash Lohia, penduduk asli India yang sekarang menjadi warga negara Indonesia dan kontrol poliester produsen terbesar di Indonesia, Indorama Synthetics. Kakaknya, Ashoke, yang berbasis di Thailand, juga miliarder, seperti saudaranya iparnya, Lakshmi Mittal, yang merupakan warga negara Asia terkaya kedua, tapi tinggal di London, di mana Lohia Indonesia juga memiliki rumah.
Bagi sebagian miliarder Indonesia, tahun ini adalah tahun penting untuk menambah pundi-pundi kekayaan mereka. Chairul Tanjung, misalnya, membeli 40 persen saham dalam operasi Carrefour Indonesia sebesar US$ 300 juta. Peter Sondakh Rajawali menjual sahamnya di perusahaan semen Semen Gresik sebesar US$ 1,1 miliar. Adapun keluarga Bakrie mengumumkan kesepakatan US$ 3 miliar dengan keluarga Rothschild di Eropa.
Jumlah kekayaan minimal untuk masuk daftar adalah US$ 455 juta, naik dari US$ 240 juta pada tahun lalu dan lompatan besar dari 2008 yang sebesar US$ 55 juta. Hanya empat orang pada daftar tersebut yang memiliki nilai kekayaan kurang ketimbang tahun lalu. Delapan orang terkaya Indonesia 2009 keluar dari barisan. Ini membuat ruang bagi para pendatang baru serta Sjamsul Nursalim, yang kembali ke daftar setelah absen satu tahun. Di antara tokoh yang terlempar adalah Soegiarto Adikoesoemo AKR, pembuat sorbitol, dan Paulus Tumewu, pengecer Ramayana. Kekayaan mereka memang meningkat, tapi tidak cukup untuk mengejar ketertinggalan.
Metodologi yang digunakan Forbes adalah menghitung nilai bersih kekayaan hingga per 15 November 2010 dan nilai tukar mata uang. Perusahaan swasta yang dihargai dengan membandingkannya dengan perusahaan publik serupa. Namun, berbeda dengan peringkat miliarder Forbes yang berfokus pada kekayaan individu, daftar Indonesia mencerminkan sejumlah kekayaan keluarga.(ANS)
Inilah daftar 40 orang terkaya versi Forbes:
1. R. Budi dan Michael Hartono (US$ 11 miliar)
2. Susilo Wonowidjojo (US$ 8 miliar)
3. Eka Tjipta Widjaja (US$ 6 miliar)
4. Martua Sitorus (US$ 3,2 miliar)
5. Anthoni Salim (US$ 3 miliar)
6. Sri Prakash Lohia (US$ 2,65 miliar)
7. Low Tuck Kwong (US$ 2,6 miliar)
8. Peter Sondakh (US$ 2,3 miliar)
9. Putra Sampoerna (US$ 2,3 miliar)
10. Aburizal Bakrie (US$ 2,1miliar)
11. Kiki Barki (US$ 1,7 miliar)
12. Eddy William Katuari (US$ 1,65 miliar)
13. Edwin Soeryadjaya (US$ 1,6 miliar)
14. Boenjamin Setiawan(US$1,5 miliar)
15. Garibaldi Thohir (US$ 1,45 miliar)
16. Sukanto Tanoto (US$1,4 miliar)
17. Theodore Rachmat (US$1,35 miliar)
18. Chairul Tanjung (US$1,25 miliar)
19. Murdaya Poo (US$ 1,15 miliar)
20. Ciliandra Fangiono (US$ 1,1 miliar)
21. Benny Subianto (US$ 1,05 miliar)
22. Arifin dan Hilmi Panigoro (US$ 985 juta)
23. Sjamsul Nursalim (US$ 850 juta)
24. Agus Lasmono Suwikatmono (US$ 845 juta)
25. Kartini Muljadi (US$ 840 juta)
26. Tahir (US$ 805 juta)
27. Sandiaga Uno (US$ 795 juta)
28. Mochtar Riady (US$ 730 juta)
29. Ciputra (US$ 725 juta)
30. Hashim Djojohadikusumo (US$ 680 juta)
31. Harjo Sutanto (US$ 350 juta)
32. Trihatma Haliman (US$ 600 juta)
33. Hary Tanoesoedibjo (US$ 595 juta)
34. Kusnan dan Rusdi Kirana (US$ 580 juta)
35. Wiwoho Baduki Tokronegoro (US$ 575 juta)
36. Engki Wibowo dan Jenny Quantero (US$ 560 juta)
37. Husain Djojonegoro (US$ 545 juta)
38. Eka Tjandranegara (US$ 525 juta)
39. Sutanto Djuhar (US$ 490 juta)
40. Prajogo Pangestu (US$ 455 juta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar